Pengertian dan Latar belakang BK
1.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
a. Bimbingan
Bimbingan adalah suatu
proses pemberian bantuan yang diberikan kepada individu atau sekelompok
individu secara terus-menerus dan sistematis oleh pembimbing agar individu atau sekelompok individu dapat mencapai
perkembangan optimal atau menjadi pribadi yang mandiri.
·
Bimbingan
adalah suatu proses, artinya bimbingan merupakan kegiatan
yang berlangsung terus menerus, sistematis dan berencana yang terarah kepada
pencapaian suatu tujuan dan bukan kegiatan seketika atau kebetulan.
·
Bimbingan
adalah bantuan, maksud bantuan dalam bimbingan ialah mengembangkan lingkungan yang
kondusif bagi perkembangan individu, memberikan motivasi, menumbuhkan
keberanian bertindak dan bertanggungjawab
serta mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan mengubah perilakunya
sendiri.
·
Bantuan
itu diberikan kepada individu atau kelompok, individu yang
diberi bantuan adalah individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya,
dengan demikian bantuan itu diberikan dengan mempertimbangkan keragaman dan
keunikan individu.
·
Tujuan
bimbingan adalah perkembangan optimal, perkembangan optimal
ialah perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang
kehidupan yang baik dan benar.
b. Konseling
Konseling merupakan terjemahan dari counseling yaitu
bagian dari bimbingan, baik sebagai pelayanan maupun teknik. “Layanan konseling
adalah jantug hati layanan secara keseluruhan (counseling is the heart of
guidance)”, (Dewa Ketut Sukardi,1985:11). Dan Ruth Strang menyatakan bahwa:
“counseling is a most important tool of guidance”(Ruth Strang, 1958). Jadi
konseling merupakan inti dari alat yang paling penting dalam bimbingan.
Sedangkan menurut Prayitno dan Erman Amti
(2004:105), konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang
sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien.
Dan masih banyak lagi definisi konseling menurut para ahli
yang lain namun dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling
adalah suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka
antara konselor dengan konseli yang berisi usaha yang laras unik dan manusiawi
yang dilakukan dalam suasana keahlian dan didasarkan atas norma-norma yang berlaku. Agar konseli
memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah
lakunya pada saat ini dan mungkin pada saat yang akan datang.
Secara umum pengertian bimbingan dan
konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistematis dan intensif kepada
peserta didik dalam rangka pengembangan pribadi, sosial, studi dan karirnya
demi masa depannya yang dilakukan oleh pendidik.
2. Latar
Belakang Bimbingan dan Konseling
Manusia adalah makhluk yang terlahir ke dunia dengan
dibekali berbagai potensi oleh Tuhan YME. Potensi-potensi tersebut diantaranya
potensi untuk beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME, potensi untuk mampu berbuat
baik, potensi cipta, rasa, karsa, dan potensi karya. Tugas manusia adalah untuk
menjadi manusia seutuhnya/ideal/dewasa yaitu manusia yang mampu mewujudkan
berbagai potensi yang ada pada dirinya secara optimal, mampu menyatu
dalam suasana kebersamaan dengan lingkungannya, mampu menyesuaikan diri dengan
aturan dan ketentuan yang berlaku dan mampu mempertanggungjawabkan segala aspek
kehidupannya di dunia terhadap kehidupan di akhirat kelak. Namun di sisi lain
manusia terlahir juga dibekali hawa nafsu yaitu dorongan untuk berbuat jahat,
hawa nafsu inilah yang akan menghambat proses perkembangan manusia menuju
kedewasaan. Dalam kondisi inilah diperlukan suatu layanan yang dapat
meminimalisir hawa nafsu atau menyeimbangkan antara potensi dan hawa nafsu agar
keduannya berjalan berdampingan tidak saling melemahkan. Layanan tersebut
adalah bimbingan dan konseling.
Fenomena atau gejala lain yang melatar belakangi adanya
bimbingan konseling adalah perkembangan teknologi. Sekarang keadaan masyarakat
indonesia bahkan dunia makin berkembang atau berubah. Teknologi dan informasi
berkembang sangat pesat, demikian juga globalisasi turut membuat perubahan
masyarakat dunia. Manusia tidak dapat mengelak dari perubahan tersebut. Dengan
kata lain, globalisasi dan derasnya arus informasi akan memberikan dampak yang
besar terhadap seluruh warga masyarakat termasuk peserta didik.
Disadari maupun
tidak perubahan yang cepat tersebut menuntut warga masyarakat termasuk peserta
didik untuk dapat menyesuaikan diri agar tidak menjadi korban dari laju
perubahan yang cepat tersebut. Bagi mereka yang tergolong mampu menyesuaikan
diri dengan baik mungkin tidak menjadi masalah, namun sebaliknya bagi mereka yang
kurang mampu menyesuaikan diri maka akan berakibat negatif, misalnya menjadi
frustasi, stres, minder, bertingkah laku aneh, dan berbuat sesuatu yang
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Sebagai peserta didik yang tengah melakukan proses untuk
mencapai tugas perkembangannya yaitu tugas-tugas yang muncul pada suatu periode
tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan
kebahagiaan dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas tugas
berikutya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut akan
menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh masyarakat dan mengalami kesulitan
dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Artinya dalam mencapai tugas perkembangannya
ada kemungkinan mengalami kegagalan dan menandakan bahwa diperlukannya
perhatian dan bimbingan dari pihak lain yang lebih berpengalaman agar tidak
mengalami kegagalan.
Jadi
kaitannya dengan kemajuan teknologi dan informasi serta globalisasi
memungkinkan adanya kegagalan dalam proses perkembangan untuk mewujudkan diri
sebagai individu yang utuh, warga masyarakat termasuk peserta didik mutlak
perlu melakukan penyesuaian diri sedemikian rupa sehingga terhindar dari
kegagalan dalam perkembangannya. Untuk itu diperlukan suatu layanan bantuan
professional yang salah satunya adalah bimbingan
dan konseling.
Rujukan :
Sukardi,
Dewa Ketut. (2000), Pengantar Pelaksanaan
Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kartadinata, Sunaryo. (1998), Bimbingan Di Sekolah Dasar, Jakarta:
Dirjen Dikti.
http://sugengsuhardi.blogspot.com/2011/02/pengertian-bimbingan-dan-konseling_23.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar