Karakteristik Anak
Usia Sekolah Dasar
Ada beberapa karakteristik anak di
usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui
keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat
menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah
penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain
karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun
karakeristik dan kebutuhan peserta didik dibahas sebagai berikut:
1. Anak usia SD senang bermain.
Karakteristik
ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan
permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru
hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan
jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti
IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan
jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).
2. Anak usia SD senang bergerak.
Orang
dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling
lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak
untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
3. Anak usia SD senang bekerja dalam kelompok.
Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar
aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi
aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada
diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing
dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga dan membawa
implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan
demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang
untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.
4. Anak usia SD senang merasakan atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.
Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki
tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar
menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman
ini, siswa membentukkonsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi
badan, pera jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru
tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri,
sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung
dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah
mata angin, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk
langsung setiap arah angina, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan
diketahui secara persis dari arah mana angina saat itu bertiup.
Sebagaimana dikemukakan oleh Angela
Anning (1994) perkembangan belajar anak itu sebagai berikut
- Kemampuan berfikir anak itu berkembang secara sekuensial dari kongkrit menuju abstrak.
- Anak harus siap menuju ke tahap perkembangan berikutnya dan tidak boleh dipaksakan untuk bergerak menuju tahapperkembangan kognitif yang lebih tinggi, misalnya:dalam hal membaca permulaan, mengingat angka,dan belajar konservasi.
- Anak belajar melalui pengalaman-pengalaman langsung, khususnya melalui aktivitas bermain.
- Anak memerlukan pengembangan kemampuan penggunaan bahasa yang dapat digunaka secara efektif di sekolah.
- Perkembangan sosial anak bergerak dari egosentris menuju kepada kemampuan untuk berempati dengan yang lain.
- Setiap anak sebagai seiorang individu, masing-masing memiliki cara belajar yang unik.
Anak sekolah dasar berusia antara
6-12 tahun,dalam usia tersebut, selain memiliki karakter diatas , anak-anak SD
juga memiliki karakteristik pertumbuhan kejiwaan sebagai berikut.
- pertumbuhan fisik dan motorik maju pesat. hal ini sangat penting peranannya bagi pengembangan dasar yang diperlukan sebagai makhluk individu dan sosial.
- kehidupan sosialnya diperkaya selain kemampuan dalam hal kerjasama juga dalam hal bersaing dan kehidupan kelompok sebaya.
- semakin menyadari diri selain mempunyai keinginan, perasaan tertentu juga semakin bertumbuhnya minat tertentu.
- kemampuan berfikitnya masih dalam tingkatan persepsional.
- dalam bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama tidak membedakan jenis yang menjadi dasar adalah perhatian dan pengalaman yang sama.
- mempunyai kesanggupan untuk memahami hubungan sebab akibat.
- ketergantungan kepada orang dewasa semakin berkurang dan kurang memerlukan perlindungan orang dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar