Senin, 14 Januari 2013

Perkembangan Bakat



Pengertian Bakat
Bakat (aptitude) biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984:1). Tes bakat (aptitude test) sebagaimana disebut di atas, adalah tes yang mengukur prestasi atau kapasitas yang dicapai seseorang di masa depan, sedangkan tes prestasi (achievement test) yaitu tes yang mengukur kemampuan untuk berprestasi saat ini (Chaplin, 1989:35).
Wijaya (1988:66) menyatakan bahwa “bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya”. Dalam hal ini seseorang yang berbakat dalam musik, misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keteramppilan musik tersebut. Dengan demikian melalui latihan dan belajar, kondisi yang khusus berupa suatu potensi yang ada pada diri seseorang, dapat dikembangkan menjadi kemahiran tertentu. Oleh sebab itu, seseorang yang memiliki potensi musik, bila ia belajar musik akan lebih cepat mahir dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ppotensi musik.
            Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.
            Kapasitas sering digunakan sebagai sinonim untuk kemampuan dan biasanya diartikan sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan sepenuhnya di masa yang akan dating apabila latihan dilakukan secara optimal.
            Dapat disimpulkan bahwa bakat adalah (aptitude) adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan, atau keterampilan, yang relative bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut talent.
Pengertian di atas menghilangkan kesimpangsiuran beberapa pendapat yang menyatakan bahwa: bakat adalah merupakan keturunan. Kata-kata seperti “seseorang dilahirkan dengan kemampuan X” sesungguhnya adalah tidak benar. Aptitude atau bakat merupakan interaksi antara faktor keturunan dengan factor lingkungan”. Seseorang lahir dengan potensi-potensi tertentu, dan segera setelah lahir ia mulai belajar. Semua yang dipelajarinya memungkinkannya untuk belajar lebih banyak lagi dengan rangsangan dari luar, yaitu lingkungan tempat ia berada. Apa yang dibawanya sejak lahir dan apa yang dipelajarinya dalam lingkungannya, membuat seseorang mempunyai ciri-ciri khusus dalam kemampuan-kemampuannya yang dinamakan aptitude atau bakat.

Sumber:
Soeparwoto, dkk. (2006). Psikologi Perkembangan. Semarang : UPT MKK UNNES.
Syamsuddin, Abin. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com